Senin, 07 Juli 2014

Profile Prabowo Subianto Djojohadikusumo



TrenVariasi - Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo lahir di Jakarta, 17 Ontober 1951 tumbuh dan besar menjadi seorang tentara dan pada saat itu pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus. Karirnya terus naik hingga menjadi pengusaha dan sekarang politisi. Selain menjadi seorang tentara dan politisi, Prabowo Subianto juga menekuni dibidang usaha dengan memiliki 27 perusahaan di Indonesia dan luar negeri.

Prabowo Subianto adalah anak dari pakar ekonomi yaitu Soemitro Djojohadikusumo. Soemitro Djojohadikusumo merupakan cucu dari Raden Mas Margono Djojohadikusumo yang merupakan anggota BPUPKI, pendiri Bank Negara Indonesia dan Ketua DPAS pertama.Prabowo memiliki dua kakak perempuan, Bintianingsih dan Mayrani Ekowati, dan satu orang adik, Hashim Djojohadikusumo.

Disebut-sebut, Prabowo Subianto merupakan keturunan dari pengikut Diponegoro untuk wilayah Gowong (Kedu), yang bernama Raden Tumenggung Kertanegera III dan juga salah seorang keturunan dari Adipati Mrapat, Bupati Kadipaten Banyumas Pertama.

Prabowo menikah dengan anak dari mantan orang nomor satu Soeharto yaitu Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto pada bulan Mei 1983 dan berpisah pada tahun 1998. Dari hasil pernikahannya Prabowo mempunyai seorang anak yang bernama Didiet Prabowo yang sekarang tinggal di Paris sebagai Desainer handal.

Prabowo Subianto pertama kali mengawali karir militernya dengan mendaftar di AKABRI pada tahun 1970 dan lulus pada tahun 1974. Selang beberapa tahun kemudian pada tahun 1976 Prabowo bertugas sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur

Pada tahun 1983, Prabowo Subianto dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Setelah menyelesaikan pelatihan Special Forces Officer Course di Fort Benning, Amerika Serikat, Prabowo diberi tanggungjawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara.

Pada tahun 1996, Komandan Kopassus Prabowo Subianto memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Operasi ini berhasil menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti Ekspediti Lorentz '95 yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka. 5 orang yang disandera adalah peneliti biologi asal Indonesia, sedangkan 7 sandera lainnya adalah peneliti dari Inggris, Belanda dan Jerman

Pada tanggal 26 April 1997, Tim Nasional Indonesia ke Puncak Everest berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak tertinggi dunia setelah mendaki melalui jalur selatan Nepal. Tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri, FPTI, dan Mapala UI ini diprakarsai oleh Komandan Jendral Kopassus, Mayor Jendral TNI Prabowo Subianto. Ekspedisi dimulai pada tanggal 12 Maret 1997 dari Phakding, Nepal.

Jabatan Militer Prabowo Subianto

1976 Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha
1977 Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha
1983-1985 Wakil Komandan Detasemen–81 Kopassus
1985-1987 Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad
1987-1991 Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad
1991-1993 Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad
1993-1994 Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus
1994 Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus
1995-1996 Komandan Komando Pasukan Khusus
1996-1998 Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus
1998 Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat
1998 Komandan Sekolah Staf Dan Komando ABRI 1998

Penghargaan Prabowo Subianto

Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Satyalancana Kesetiaan XVI
Satyalancana Seroja Ulangan–III
Satyalancana Raksaka Dharma
Satyalancana Dwija Sistha
Satyalancana Wira Karya
The First Class The Padin Medal Ops Honor
Bintang Yudha Dharma Nararya

Media Sosial
http://http//www.prabowosubianto.info/
https://www.facebook.com/PrabowoSubianto
https://twitter.com/prabowo08

0 komentar:

Posting Komentar